On Saturday I went to 360 mall. It was a fun place. My Dad are looking some clothes. Then my dad saw a nice clothes. I said to my dad “it is nice”. My dad buyed two or three maybe. After that I buyyed five pair of sokcs. My mom buyyed clothes to. But me my dad and my baby brother bought some gingerbreadman. My bad went outside with me and my baby brother. My baby and me were eating the gingerbreadman. But I think it is not delishus. But my baby likes it. When my mom had finish shopping my mom and dad let me buy a toy for me and my baby. Fianly ate noodle and I went home. But it was still morning so I played games and mom and dad and my baby watched movie. It was for adult.
Minggu yang lalu, 20 Feb 2011, sangat surprise ketika memeriksa tas sekolah Faiz menemukan secarik kertas yang berisi tulisan di atas. Setiap awal minggu, di kelas Faiz di BSK (British School of Kuwait), anak-anak disuruh menuliskan kegiatan mereka selama liburan. Kadangkala beberapa anak disuruh ke depan kelas untuk membacakan cerita mereka. Kami tahu kegiatan ini dari cerita gurunya waktu konsultasi orang tua-guru. Miss Carole, gurunya Faiz di year 2 ini, memperlihatkan beberapa tulisan Faiz juga, namun kami tak sempat membacanya dengan seksama, karena waktu konsultasi yang mepet. Biasanya sih hanya melihat, “wow karangannya banyak juga ya, sampai satu halaman penuh, bisa juga sulungku itu cerita,hahaha”.
Makanya agak heran juga ketika melihat tulisan ‘weekend’ dia terselip di tas. Waktu melihat bunda dan ayahnya membaca tulisannya, Faiz buru-buru bilang, kalo itu boongan (maksudnya tulisan yg benarnya sudah dikasih ke gurunya, itu hanya coret-coret dia, semacam draft kali ya,hehee..). Aku dan suami membacanya bergantian, sambil tersenyum-senyum geli. Miris juga sekaligus. Karena pasti tulisan weekend-nya Faiz selalu tentang shopping ke mal, la wong hampir tiap minggu jalan-jalannya ke mal. Lagi winter begini, jarang sekali kami pergi ke pantai atau taman, selain dingin, anginnya membuat nggak enak badan.
Di tulisannya ini, memang masih banyak kesalahan terutama soal spelling dan grammar-nya. Tanda bacanya juga masih keteteran. Tapi setidaknya Faiz sudah bisa menuliskan isi pikirannya. Menuangkannya dalam urutan yang jelas, sehingga orang lain yang membacanya bisa mengerti apa yang ingin dia ceritakan lewat tulisannya itu. Untuk anak year 2 setara kelas 1 kalau di Indonesia, kami takjub juga mereka sudah diajarkan menulis bebas begini. Selain mengarang bebas, mereka juga disuruh menulis cerita dari gambar yang diberikan. Biasanya ada sekitar 3 gambar bercerita.
Ada kalanya malah disuruh mengarang dan menggambar ilustrasinya sekaligus. Tak heran belakangan ini Faiz senang sekali membuat ‘buku komik’ sendiri. Jadi sepulang sekolah, dia ambil beberapa kertas HVS, dilipat 2 lantas dijepret. Setelah itu biasanya dia serius gambar dan nulis dialognya. Ceritanya sih nggak jauh dari monster atau misi-misi berbahaya, maklum anak cowok:))
Yang menarik dari sistem pelajaran british school ini adalah mengajarkan anak belajar menggambar secara tidak langsung. Setiap pertanyaan biasanya meminta dijawab pakai ilustrasi juga. Misalnya, tulis dan gambar makanan kesukaanmu. Waktu belajar tentang ‘movement’ suruh gambar anak lagi main slide atau main ayunan. Gubrak deh, bundanya aja gak bisa tuh kalo disuruh gambar,hahaha. Walhasil jawabannya ya gambar-gambar lucu begitu. Acak kadut lah bikin ketawa.
Tapi lama-lama Faiz jadi terbiasa gambar, kerjanya tiap hari pulang dari sekolah, ya coret-coret kertas, gambar-gambar. Kadang pakai cat air buat warnainnya. Alhasil di rumah tiap hari bertebaran kertas-kertas karena adiknya juga jadi ikut-ikutan. Bahkan baru-baru ini dia bilang kalau ingin belajar gambar, padahal dulu disuruh les gambar, nolaknya setengah matiJ
Kembali ke tulisan weekend Faiz, yang membuat aku dan suami tersenyum-senyum geli sekaligus malu, adalah bagian shoppingnya itu lo. Jadi ketauan deh kalo suka belanja, beli baju sekaligus tiga lagi, hahaha... Padahal itu hanya karena lagi sale saja, mumpung lagi murah meriah, baju-baju branded didiskon setengah harganya. Bagian terakhir tulisannya juga bikin kami semaput, “It was for adult”. Waduh apa nanti persepsi gurunya, dikiranya kami nonton film apaan gitu, hehehe. Waktu itu ayahnya nonton film yang banyak adegan kelahi sama darahnya, trus dibilangin kalo Faiz dan Fadhil jangan nonton, ini filmnya ayah sama bundaJ Jadi memang benar sih it was or adult, hahahaha....
No comments:
Post a Comment